Wednesday, December 7, 2011

KESEMPATAN BERKARIER BESAMA KAMI

JOB VANCANCY

Sebuah perusahaan Property, Interior dan Trading yang sedang berkembang di Bandung, mengajak kader-kader muda terbaik untuk bergabung dengan kriteria sebagai berikut:
  1. Manager Operasional, Pria/Wanita min S1 Ekonomi berpengalaman
  2. Arsitek, Pria/Wanita fresh graduate /bepengalaman
  3. Design Interior, Pria/Wanita min D3 fresh graduate /bepengalaman
  4. Finance, Wanita Min D3 Akunting fresh graduate/ bepengalaman
  5. Akunting, Wanita, Min SMK Akunting fresh graduate/ bepengalaman
  6. Marketing, Pria/Wanita Min SMA Sederajat, memiliki kendaraan, SIM C
  7. Marketing Freelance, Pria/Wanita Min SMA Sederajat, memiliki kendaraan, SIM C
  8. Teknik Sipil, Min D3 Teknik Sipil
  9. Team Leader Lapangan, Min STM Bangunan
  10.  Kepala Produksi, Pria min D3 Teknik Industri fresh graduate/berpengalaman
  11.  Admintrasi Pabrik, Pria/Wanita, Min SMK Akunting fresh graduate
  12. Administrasi Gudang, Pria/Wanita, Min SMK Akunting fresh graduate
  13. Sekretaris, Wanita, Min SMA, berpenampilan menarik
  14. IT Support, Pria/Wanita min SMK jurusan Komputer/IT
  15. Administrasi, Wanita min SMK jurusan Akuntansi/Adminstrasi

Persyaratan:
  1.  Muslim/Muslimah berjilbab diutamakan
  2. Manager, Kepala Produksi maksimal 30 tahun  berpengalaman memimpin team, strong leadership
  3. Marketing freelance maksimal 30 tahun
  4. Non Manager maksimal 25 tahun
  5. Memiliki kemampuan computer terutama office; Ms Word, Ms Excel, Power Point dan internet
  6. IT Support memiliki kemampuan web programmer
  7. Lamaran, CV Lengkap & foto di email ke bucah@ymail.com, muriahmadi@ymail.com paling lambat tanggal 15 Desember 2011.


Best Regard
DUMAS BARU
TTD
Budi Cahyadi                       Muri A Mansoer

Sunday, December 4, 2011

RAGU BERWIRAUSAHA

Kepada Yth.
Bapak Budi Cahyadi


Pertanyaan:
Pak Budi perkenalkan saya Eric Samuel, usia 30 tahun, sudah bekerluarga dengan satu anak. Profesi karyawan swasta sebagai Marketing Pabrik Textile 6 tahun. Singkat cerita dalam perjalanannya saya banyak membaca buku motivasi dan bisnis. Sehingga saya menyadari jika saya berada dalam zona nyaman atau bisa dibilang terjebak dizona nyaman.
Sebagai marketing saya banyak berhubungan dng pabrik textile lainnya, pengusaha textile besar di Bandung, Jakarta dll. Dalam obrolan iseng saya sering melontarkan keinginan saya membuka usaha jualan produk semisal: sprei, batik, daster, baju dll.
Mereka menyambut dengan positif, malah mendukung. Nanti bayarnya gampang, kalau sudah jalan saja. Kebetulan juga istri mempunyai toko yang tdk dipakai dikota Kudus Saya berpikir untuk membuka usaha tersebut.
Tapi jujur, saya ragu dan takut, urusan mudah kalau cuma buka dan di supply barang. Tapi saya membayangkan jika toko tersebut tidak jalan, tidak laku?? Bagaimana saya bayar hutang? masak barang saya retur? bagaimana dengan reputasi saya?
Memang banyak motivator bilang kalau banyak berpikir ya kagak jalan-jalan usahanya. Jangan takut dengan resiko, cuma saya cuma manusia biasa yg tidak bisa sembarangan dalam bekerja?? Mohon solusi dan saran dari Bapak, sebagai referensi saya melangkah, dan tips untuk bisa sukses berwirausaha. Terima kasih Sebelumnya.


Best Regard
Eric Samuel


Tanggapan:
Sahabat Samuel, tidak semua orang di limpahi kemudahan seperti anda dalam mengarungi kehidupan ini, bayangkan ada diberikan pekerjaan yang baik, nyaman dengan penghasilan yang mencukupi kebutuhan anda dan keluarga. Selain itu anda juga diberikan kesempatan berwirausaha dengan network yang anda miliki yang menawarkan kesempatan dan kemudahan demikan besar bila anda berwirausaha, maka nikmati dan syukurilah. Tapi saya memahami apa yang anda rasakan karena saya pernah dalam posisi anda. Dengan segala keterbatasan, inilah saran saya untuk anda.


Pertama, Tetapkan cita-cita (visi) anda dalam berkarier, apakah anda ingin tetap menjadi seorang profesional yang bekerja pada perusahaan yang bukan milik anda untuk menggapai posisi tertinggi misal menjadi CEO, atau memang visi anda adalah menjadi seorang Entrepreneurs yang memiliki usaha dan perusahaan sendiri. 


Kedua, Bila visi anda tetap menjadi seorang profesional, maka menghadaplah kepada CEO perusahaan tempat anda bekerja, lalu utarakan tentang zona nyaman yang anda rasakan, mungkin karena posisi sekarang sudah tidak menantang lagi buat anda. Bila perusahaan memahami potensi anda, tentunya dia akan memindahkan bahkan mempromosikan anda ke posisi baru yang menantang. Tapi bila perusahaan kurang memahami atau bahkan menyalahkan anda karena sudah diberikan kenyamanan, maka saatnya anda mencari perusahaan baru yang menawarkan tantangan yang lebih menarik dan sesuai dengan passion anda, kenapa? karena passion (hasrat) adalah hal terbesar yang menjaga seorang profesional memberikan 100% kompetensi yang dimilikinya.


Ketiga, Bila visi anda adalah menjadi seorang Entrepreneurs yang memiliki usaha sendiri, maka anda bisa melakukan tahapan yang penah saya lakukan saat masih menjadi karyawan seperti anda, sebagai berikut:

  1. Yakinlah bahwa anda akan sukses sebagai Entrepreneur, yakinlah bahwa sumber rizki lebih besar untuk seorang Entrepreneurs, silahkan anda baca banyak artikel saya dengan label Motivasi atau Manajemen Bisnis. Keyakinan ini sama dengan 50% kesuksesan anda berwirausaha 50% adalah tergantung ikhtiar/kerja keras anda dalam menjalankan usaha nanti.
  2. Susunlah business plan sederhana tentang bisnis yang akan anda jalankan, misalnya industri dan penjualan sprei, selimut, batik, dan pakaian seperti yang anda sebutkan diatas. Saya yakin dengan 6 tahun pengalaman kerja sebagai marketing dan sering mambaca artikel motivasi bisnis, menyusun business plan bukan suatu yang menyulitkan bukan?
  3. Berkomunikasi dan negosiasikan dengan para calon rekanan bisnis yang tadi anda sebutkan menawarkan banyak kemudahan dan siap mensupplai barang untuk usaha anda, identifikasi semua hal yang mungkin terjadi di kemudian hari berpotensi konflik, bila perlu buatlah perjanjian kemitraan tertulis yang saling menguntungkan dan saling menjaga kepentingan masing-masing. Ingat sesungguhnya modal network tidak ternilai harganya untuk seorang Entrepreneurs. 
  4. Implementasikan business plan sederhana diatas dengan mempersiapkan toko  yang berlokasi strategis milik anda. Sebagai seorang marketing saya yakin anda mempunyai standar yang baik mengenai tampilan dan display sebuah toko yang akan menarik konsumen, gunakan dana tabungan anda bila toko tersebut memerlukan renovasi termasuk peralatan toko dan display.
  5. Buat sistem/prosedur tertulis toko bila perlu belilah software yang sesuai dengan bisnis anda semisal Point Of Sales (POS) buatan Klinik Bisnis yang dapat mencatat semua transaksi yang akan terjadi di toko anda mulai dari arus barang dan uang, sehingga dengan tenang anda bisa memonitor toko anda walau anda tidak perlu datang setiap hari.
  6. Rekrut dan latih karyawan untuk menjalankan toko anda, lalu ambilah cuti panjang 1-2 minggu untuk awal pembukaan toko untuk mendampingi dan memberi contoh panduan kepada karyawan sehingga tercipta pola kerja yang rapih di toko anda dan karyawan terlatih menjalankan toko, melayani konsumen dan bertransaksi sesuai sistem/prosedur yang telah anda susun.
  7. Berkejasamalah dengan istri, untuk rutin memonitor toko anda, waktu terbaik monitoring adalah pagi dan sore hari.
  8. Buat prosedur karyawan menyetor uang hasil berjualan ke bank setiap hari, seting handphone di bank anda untuk menerima allert (pemberitahuan) setiap ada setoran sehingga anda dapat memonitor setiap saat.
  9. Selain istri, rutinkan anda monitoring toko, berikan motivasi bahkan bonus kepada karyawan setiap ada perkembangan positif omzet toko anda.
  10. Rajin-rajinlah mempromosikan usaha anda, selain promosi tradisional semisal marketing officers, penyebaran brosur, spanduk dan memasang iklan, manfaatkan keuatan promo via internet dan media social semisal FB, Twitter dan lainnya yang sangat efektif mengenalkan dan mengglobalkan bisnis anda.
  11. Gunakan waktu luang di kantor dan hari libur anda untuk membangun dan meriset produk, sehingga produk anda semakin berkembang sesuai trend dan keinginan market, karena inilah kekuatan sesungguhnya dari usaha anda.
  12. Jangan panik dan khawatir di awal-awal usaha anda akan merasakan kesulitan yang disebabkan masih belum banyaknya pelanggan, sehingga kadang anda harus nombok untuk bayar gaji dan bayar hutang ke supplier anda, ingat anda masih punya gaji bukan? jadi tetap tenang dan teruslah berpromosi, untuk gaji karyawan anda bisa gunakan tabungan anda, untuk supplier lobilah mereka untuk memberikan pembayaran tangguh yang meringankan anda, atau tukarlah produk-produk yang perputarannya lama dengan barang-barang baru yang perputarannya tinggi dan lebih diterima market.
  13. Saat usaha anda semakin berkembang dan besar maka energy dan focus anda mutlak diperlukan, maka itulah saat yang paling tepat anda mengajukan surat pengunduran diri dari perusahaan untuk menjadi Entrepreneurs sejati membangun masa depan yang lebih cerah dengan sejuta potensi dan kebebasan financial.
Semoga bermanfaat dan sukses...

Hormat Saya

Budi Cahyadi

Kirimkan Pertanyaan/Konsultasi Anda melalui:

e-mail : budicahyadi.bucah@gmail.com
Whatsapp: +628122193914
BBM: Pin 7E619333

Support by:
www.dapurmodern.net
www.sherish-it.com

GUARANTEE FREE

Thursday, December 1, 2011

THE SUCCESS KEY OF SHAFIRA

Alhamdulillah saya beruntung di undang oleh Top Management Shafira pemilik brand produsen busana muslim terbaik di Indonesia untuk bekerjasama membangun bisnis untuk kebaikan ummat serta penjajakan kerjasama bisnis-bisnis lain.
Pertemuan yang hangat dan sangat konstruktif dengan owner sekaligus founder Shafira adalah sebuah berkah yang tidak akan saya lewatkan begitu saja. Sebagai pengusaha pemula, saya tentunya haus akan ilmu apalagi dari tokoh kunci Shafira yang tetap kreatif dalam usianya setelah 23 tahun membangun Shafira menjadi leader dari industri busana muslim di Indonesia.
Setalah urusan pekerjaan selesai, langsung beliau saya tanya tentang step-step dan kunci sukses membangun Shafira menjadi leader industri busana muslim di Indonesia, berikut kutipan pembicaraan dari beliau:


Pertama, "Sebagai founder, saya focus pada kompetensi saya sebagai designer, untuk itulah saya membangun House of Creative of Shafira yang diisi designer-designer handal untuk memberikan karya terbaik bagi perkembangan busana muslim di Dunia, karena parameter kami bukan lagi Nasional tapi dunia, untuk itulah  sudah lama kami memiliki basis riset industri tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri sebagai ikhtiar mencapai standard international dalam setiap produk Shafira"


Kedua, Saya mungkin kompeten di bidang design pakaian, tapi tidak di bidang lain, untuk itulah saya menyerahkan urusan (manajemen) perusahaan lain seperti operasional, marketing,  HRD, keuangan, akunting dan lain-lain kepada "orang-orang pinter" (kompeten) di bidang masing-masing, jadi saya tidak capek dan bisa focus ke pengembangan produk dan design. Dengan split dan kaderisasi sesuai kompetensi ini, perusahaan akan tetap berjalan walau misalnya saya sudah tidak ada, karena sistem yang berjalan dan tidak tergantung saya.


Ketiga, Karena urusan perusahaan dipegang banyak "orang pinter" (kompeten di bidang masing-masing), maka manajemen perusahaan menjadi transparan (open management), kami bentuk sebuah perseroan, dengan job description yang jelas membagi tugas, kewenangan dan tanggung jawab masing-masing, termasuk saya walaupun owner dan pendiri, tetap otoritas saya terbatas sesuai job description saya.


Keempat, Transparansi manajemen juga diaplikasikan dalam bidang keuangan, sehingga semua manajemen inti perusahaan mengetahui dengan jelas perkembangan usaha dan kondisi keuangan perusahaan. Sebagai contoh walaupun owner, saya tidak bisa "seenaknya" menggunakan uang perusahaan, kalau misalnya saya membeli rumah pribadi, saya harus tunggu pembagian deviden setiap tahun (keuntungan atas kepemilikan saham perusahaan), atau terpaksa menggunakan mekanisme pinjaman yang wajib saya bayar. Tranparansi keuangan ini berlaku pada semua level manajemen.


Sahabat Entrepreneurs!, seringkali kita sebagai pemilik dan pendiri bisnis berlaku sebaliknya dari apa yang dilakukan owner Shafira diatas, kita "urus" segala urusan bisnis dan perusahaan kita, sepertinya kita harus tahu dan harus bisa semua bidang bisnis kita,  kita menjadi pelit dalam segala hal dan sulit mendelegasikan kepada partner atau pegawai kita, efeknya perkembangan bisnis kita tidak optimal karena sangat tergantung figur dan kehadiran kita secara fisik, pegawai kita tidak bisa bekerja tanpa instruksi langsung dari kita, kita tidak focus pada pengembangan produk atau marketing yang menjadi kekuatan bisnis kita.


Apalagi bila menyangkut urusan keuangan, kita sangat-sangat tertutup kepada manajemen atau pegawai kita, sepertinya keuangan adalah 100% ranah milik owner dan ranah haram untuk pegawai, pegawai hanya cukup dengan pekerjaan dan gaji mereka saja tanpa harus tahu perkembangan perusahaan apalagi kondisi keuangan perusahaan.

Bismillah, setelah pertemuan dengan owner Shafira tersebut, saya ajak meeting manajemen inti perusahaan saya untuk sama-sama membangun pondasi bisnis yang baik dengan open manajemen dalam segala hal, focus dalam kompetensi masing-masing termasuk transparan dalam pengelolaan keuangan, mohon doa dari sahabat semua.


Terima kasih Bu Fenny, Pak Wahyu, Bu Eva, Pak Tris, semoga Allah senantiasa merahmati dan memberkahi ibu/bapak semua, keluarga dan keluarga besar perusahaan Shafira, amin yaa Rabbal alamin.


Salam Semangat, Barokallah sukses untuk sahabat semua


Budi Cahyadi


Catatan: Kalimat pembicaraan diatas telah saya sesuaikan dengan bahasa yang lebih formal dan umum sehingga lebih mudah difahami oleh pembaca semua. 

Entri Populer