Wednesday, January 2, 2013

EXCELLENT ENTREPRENEURS BAG-5

Bismillah..... kita lanjutkan materi Excellent Entrepreneurs Bagian ke-5, melanjutkan bahasan tentang Pondasi yang harus dimiliki seorang Excellent Entrepreneurs, yaitu Pondasi pertama adalah Keyakinan, Pondasi kedua adalah Kejujuran, maka pondasi ketiga  adalah:

MENTAL PATRIOT ( PEJUANG)
Dalam mengapai sukses, seorang Entrepreneurs harus mengalami step by step proses membuka dan membangun jalan suksesnya sendiri. Sukses seorang entrepreneurs tidak lah dicapai dengan cepat, mudah dan instant seperti pesulap, tapi melalui proses yang panjang dan melelahkan. Memang saat ini banyak sekali training dan pelatihan menjadi entrepreneurs yang menawarkan jalan dan waktu yang singkat untuk sukses, dan saya menghargai ikhtiar tersebut, tapi mental pejuang seorang entrepreneur akan terlaltih seiring dengan waktu, pengalaman, kesulitan, komplain, kritik,  hinaan, diragukan orang bahkan kerugian waktu dan materi. Mental Pejuang tidak dapat dibangun dalam waktu singkat dan tidak semua orang dapat langsung tegak berdiri kembali saat jatuh apalagi saat hartanya hilang karena kerugian atau tertipu.

Seorang entrepreneurs haruslah memiliki sifat-sifat dibawah ini yang wajib disiapkan dan dilatih karena akan kita temui dan alami di lapangan saat kita memutuskan berbisnis atau menjadi entrepreneurs. Saya berikan ilustrasi dengan cerita di bawah ini.

Dua orang anak desa sebutlah namanya Ahmad dan Agus bersemangat membuka usaha ternak ayam, kebetulan keduanya mendapat undangan pelatihan budi daya tenak ayam dari Dinas Peternakan setempat. Dengan modal lahan dan sedikit simpanan, mereka membangun kandang dan mulai beternak sesuai hasil pelatihan. Setelah + 2 bulan masuk masa panen, apa yang terjadi? lebih dari 70% ayam keduanya sebagian besar mati atau pertumbuhannya tidak sesuai harapan, kerugianpun mereka alami. 

Ahmad berfikir keras lalu datangi Dinas Peternakan dan peternak lain yang sudah sukses untuk mempelajari kenapa usaha pertamanya gagal, lalu dengan kesungguhan, dana hasil penjualan ayam hasil panen gagal pertama, Ahmad mulai menanam bibit ayam lagi, sedangkan Agus menjual kandang dan panen ayam gagal tersebut lalu mengganti usaha jadi beternak ikan Lele yang katanya lebih kuat dari ayam yang rentan kematian. Apa yang terjadi?

Panen kedua 40% ayam Ahmad mati atau pertumbuhannya tidak sesuai harapan, walau kerugian tidak sebesar tanam pertama, hasil panen pun hanya cukup untuk masa tanam baru dan pemeliharaan kandang. Tanpa putus asa ahmad datangi kembali Dinas Peternakan dan peternak lain yang sukses, Ahmad lakukan evaluasi secara detail kenapa kematian ayamnya masih tinggi dan bobot panen belum sesuai harapan. Dari hasil evaluasi tersebut Ahmad nekat menanam lagi ayam untuk ketiga kalinya. 

Lalu apa yang terjadi dengan panen Lele milik Agus?
Panen pertama Lele milik agus ternyata tidak sesuai harapan, lebih dari 60% Lele hilang atau pertumbuhan bobotnya lambat, Agus pun sedikit frustasi, tapi semangat usaha masih ada, maka hasil panen Lele pun ia rubah jadi kandang Bebek karena ia mendapat informasi kuliner Bebek di kota permintannya sangat tinggi dan harganya mahal, maka dengan sisa uang yang ada Agus mulai beternak Bebek.

Apa yang terjadi selanjutnya?
Panen ketiga Ayam milik Ahmad sukses dengan kematian hanya sebesar 5% dan pertumbuhan bobot yang maksimal, sehingga Ahmad mendapat keuntungan yang sangat besar bahkan seluruh kerugian sebelumnya dapat tertutupi dengan hasil panen tersebut, dengan penuh semangat Ahmad besarkan usahanya dengan menambah kandang lalu membuka link penjualan sehingga harga jual lebih baik daripada dibeli tengkulak, singkat cerita Ahmad mulai menapaki kesuksesan menjadi pengusaha Ayam dan mulai melebarkan bisnis dengan beternak bebek, Ikan dan budi daya sayuran sesuai minat Ahmad di bidang Agrobisnis.

Seperti sudah diperkirakan panen perdana Bebek milik Agus gagal total dan kerugianpun tidak bisa dihindari, maka Agus kapok menjadi pengusaha dan memilih menjual lahannya untuk dibelikan motor kemudian menarik ojek di kampungnya.

Sahabatku calon-calon entrepreneurs, berikut pelajaran yang dapat diambil dari cerita diatas:


FOCUS
Kita harus benar-benar focus dalam menjalankan bisnis yang kita bangun, jangan mudah menyerah dan mudah tergoda untuk merubah bidang usaha yang sudah sulit dan lelah kita  bangun, karena semakin sering kita merubah bidang bisnis, sama saja anda membuang modal, baik modal uang ataupun modal waktu yang sangat bernilai dan kita tidak belajar dari kegagalan. Sebagai entrepreneurs kita "dipaksa" harus menyukai bidang usaha kita dan "dipaksa belajar" karena kegagalan adalah sarana terbaik untuk belajar berbuat lebih baik lagi. 

Saya teringat + tahun 2008 saat masih bekerja di bank dan mempunyai "side job"  workshop mebelair yang dirintis sejak tahun 2003, kerugian dan kesulitan kita alami karena memang saya kurang focus mengelola "side job" tersebut. Istri saya menyarankan workshop di tutup saja supaya tidak mengganggu keuangan "dapur" dan waktu liburan bersama keluarga yang selalu tersedot untuk ngurus dan mensubsidi modal dan kerugian workshop mebelair "mainan" saya tersebut, bahkan cicilan ke bank untuk lahan dan bangunan workhsop benar-benar menyulitkan istri saya mengatur keuangan rumah tangga kami.  
Saya katakan  "Istriku sayang, apa kita mau bisnis yang sudah 4 tahun lebih kita bangun dengan kesulitan, kelelahan, rugi waktu dan  materi ini kita tutup, padahal setelah Allah berjanji "setelah kesulitan pasti ada kemudahan" dan setelah "kesulitan pasti datang kemudahan". 
Apakah kita mau kesulitan dan kerugian kita alami dan sebelum kemudahan dan kesuksesan datang bisnis mebelair ini kita tutup? Alhamdulillah kami bertahan dan Allah penuhi janjinya tahun 2010 selepas saya resign dari bank dan FOCUS berbisnis di bidang mebelair dan interior, Allah buka seluas-luasnya rizki dan kemudahan dari bisnis ini, pribahasa Arab yang populer saat ini "Man Jadda Wa Jadda" (siapa bersungguh-sungguh akan menuai sukses) benar-benar saya alami.

Banyak calon entrepreneurs berguguran di fase ini karena mudah menyerah atau tergoda bisnis lain, pada umumnya dikarenakan mental instan ingin cepat sukses, menghasilkan uang banyak, malas dan tidak ingin lelah, maka walau saat ini jutaan calon pengusaha bermunculan bahkan lulusan dari sekolah/training-training entrepreneurs yang top dan mahal, tapi hanya segelintir saja yang akan sukses karena berguguran oleh seleksi alamiah yang disebut dengan "UNFOCUS, KELELAHAN, KERUGIAN dan KETIDAKSABARAN", maka wajar dari 250 juta penduduk Indonesia baru sekitar 1% saja yang tercatat sebagai pengusaha. Ayo... sahabat mulai dari sekarang focuslah dan jangan mudah menyerah........


RAJIN & MILITAN
Kembali ke cerita Ahmad dan Agus diatas, Ahmad memaksa dirinya untuk rajin dan militan, tanpa lelah walau kegagalan terus menerpa tapi memaksa Ahmad mendatangi Dinas Peternakan, bukan meminta pertanggung jawaban atas kerugian, tapi meminta nasihat dan menimba ilmu, karena Ahmad sadar ia adalah pemula sebagai peternak ayam. Ahmad pun tidak sungkan belajar kepada peternak lain yang lebih dulu sukses, setiap pengalaman orang lain adalah ilmu yang tidak ternilai harganya, dengan tekun Ahmad amati dan dengarkan nasihat para pakar, lalu evaluasi kemudian riset untuk perencanaan tanam selanjutnya yang lebih baik.

Saya ceritakan pengalaman pribadi membangun bisnis Sherish Interior dan mebelair, tahun 2003 saat masih bekerja, tiap liburan saya sangat menikmati nongkrong di workshop mebel milik siapa saja, saya pelajari seluruh material, saya pelajari teknik-teknik pertukangan dan finishing, saya tanyakan suppplier bahan baku, hoby shoping saya habiskan di pusat perkulakan bahan bangunan dan mebelair di kota Bandung sampai istri saya senewen karena hoby shoping alamiah perempuan yaitu fashion tidak terpuaskan, tapi sekarang istri saya adalah Quality Control dan Purchasing paling hebat untuk urusan seleksi model-model peralatan dan aksesoris mebelair terbaru hahahaha.....

Hasilnya alhamdulillah walau sampai saat ini saya tidak bisa mendesign, membuat meja atau lemari, tapi saya faham bagaimana menggunakan gergaji, bor dan peralatan lainnya yang baik, sehingga saya bisa menjelaskan dengan panjang lebar proses produksi sebuah kitchen set mulai dari proses design, material yang digunakan sampai proses finishing dan pemasangan, yang sekarang saya ajarkan dan menjadi standard product knowledge bagi setiap calon karyawan Sherish Interior.

Selain belajar dan faham mengenai proses bisnis interior dan mebelair, saya bisa merekrut dan menggerakan Designer Interior, Marketing, Para Tukang Kayu, Tukang Finishing, Purchasing, Engenering, Akunting sampai membangun software untuk usaha ini sehingga operasional perusahaan berjalan untuk menggapai visi dan misi bisnis yang kita cita-citakan.

Sahabat!.... maksimalkan ikhtiar kita, tahanlah segala bentuk kesulitan dan kelelahan, berbahagialah saat menemukan jalan yang menanjak karena setelah jalan menanjak pasti akan menemukan puncak lalu akhirnya jalan menurun yang meringankan.

To be continued...........

Salam Semangat, semoga bermanfaat hormat saya


Budi Cahyadi

No comments:

Post a Comment

Entri Populer