Dua orang rekan kerja bertemu di kantor pusat setelah sekian lama terpisah jarak karena perbedaan lokasi penempatan. Sebut saja namanya Ahmad dan Johny. Johny saat itu telah menjadi seorang Branch Manager sedangkan Ahmad masih menjadi staf marketing biasa walaupun keduanya memiliki masa kerja yg sama. Menarik mengikuti dialog diantara mereka;
Johny :
Johny :
“Mad, pa kabar kemana aja nih?”
Ahmad :
Ahmad :
"Alhamdulillah Pak Johny” jawab Ahmad dengan sopan, karena walau satu angkatan, tapi saat ini jabatan berbeda. “Selamat ya pak sudah jadi pejabat tinggi sekarang.”
Johny :
“Ya Mad akhirnya, saya berharap teman-teman seangkatan kita sudah saatnya menduduki posisi yang strategis di perusahaan ini.”
Ahmad :
“Amiin Pak semoga yang terbaik, untuk kita semua dan perusahaan.”
Johny :
Johny :
“Mad, boleh aku kasih saran, tapi sorry nih sebelumnya!”
Ahmad :
“Wah senang sekali, tenang aja pak”
Johny :
“ Mad, saya tahu kamu dari dulu selalu bekerja maksimal dibanding saya, tapi kamu tidak kepantau sama Direksi walau kinerja & achievement kamu selalu baik.”
Ahmad :
“Maksudnya pak?”
Johny :
Johny :
“Terus terang Mad, saya bisa begini karena BERGAUL..”
Ahmad :
Ahmad :
“Bergaul maksudnya?...”
Johny :
“Kalo kamu selama ini banyak bergaul dgn customer, terus mancari market tapi tidak pernah menyempatkan untuk bergaul dgn Direksi dan orang-orang dekatnya. Kalau saya malah lebih banyak bergaul dengan Direksi dan orang-orang dekatnya. Contoh saat Direksi senang offroad saya gabung, atau waktu Direksi senang Moge (Motor Gede) saya gabung juga, mahal sih tapi sepadan dengan hasilnya.”
Ahmad :
“Jadi saya musti gimana?..”
Johny :
Johny :
“Kamu harus lebih "GAUL", gabung sama saya deh nanti sabtu ada acara Moge sekalian Golf di Sentul, biar pake Moge saya nanti di bonceng.”
Ahmad :
“Waduh, jadi merepotkan bapak, terima kasih sebelumnya atas saran dan ajakannya cuman setiap akhir pekan kadang saya sibuk sekali sehingga sulit mengatur waktu untuk bergaul dengan Direksi atau pejabat seperti bapak”
Johny :
“Emang kegiatan weekend kamu apa Mad?”
Ahmad :
“Tidak ada yg spesial pak, hanya memberikan hak waktu saya untuk istri, anak-anak, orang tua dan keluarga, karena waktu saya lebih banyak berkutat dengan urusan target dan kantor."
” Selain itu, tetangga di lingkungan juga punya hak atas waktu saya, walau hanya sekedar bersih-bersih mesjid dan lingkungan serta membuat kegiatan-kegiatan ringan untuk mereka. Saya menemukan kebahagian saat melihat anak-anak yang belajar Iqro dan ibu-ibu yang berkumpul di Mesjid untuk mengikuti pengajian yang kami adakan.”
” Selain itu, tetangga di lingkungan juga punya hak atas waktu saya, walau hanya sekedar bersih-bersih mesjid dan lingkungan serta membuat kegiatan-kegiatan ringan untuk mereka. Saya menemukan kebahagian saat melihat anak-anak yang belajar Iqro dan ibu-ibu yang berkumpul di Mesjid untuk mengikuti pengajian yang kami adakan.”
“ Selain waktu, saya kadang tidak percaya diri bergaul dengan Pejabat yang sering hidup dengan kepura-puraan hanya untuk menyenangkan atasan atau Direksi sehingga saat Direksi mengajak bermaksiat dan sulit beribadah, kita sulit menolaknya. Niat saya bekerja hanya untuk mencari ridho Allah dan itu sangat cukup untuk saya dibanding Jabatan tinggi dengan kekuasaan dan gaji tinggi sekalipun.”
Johny :
“Hmm, .. dasar anak ustaz” guman Johny
Wallahualam
Jadi maksudnya gimana ya? Saya nggak ngerti. Bagus yang bergaul ato yang memenuhi hak waktu kepada keluarga/tetangga?
ReplyDelete