Monday, October 31, 2011

IMAN DAN KEBERSIHAN

Picture Property: circuitstuck.blogspot.com
Sering saya menegur langsung bila melihat di jalan raya ada pengemudi atau penumpang yang membuang sampah ke jalan tanpa merasa sedikitpun besalah, atau ada orang yang dengan ringan membuang sampah ke sungai atau kali, benar-benar mengesalkan. Tidak heran negara kita menjadi negara paling semerawut dengan sampah, bukan karena ketidak pedulian pemerintah yang memang kurang dalam menyediakan fasilitas pembuangan dan pengolahan sampah, tapi kita masyarakat yang paling berpengaruh menyebabkan negara kita menjadi negara "sampah" dalam arti sesungguhnya karena habit buruk dari kita sendiri.


Walaupun Indonesia bukan negara Islam, tapi adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, mengalahkan negara Arab dimana agama Islam diturunkan.  Sejak jaman TK atau saat mengaji di surau, salah satu yang diajarkan oleh para guru adalah sebuah hadist seruan dari nabi Muhammad SAW: "Jagalah Kebersihan, karena kebersihan adalah sebagian dari Iman". Meningkat ke jenjang SD tagline menjaga kebersihan senantiasa menghiasi ruang kelas.


Aneh bukan, kita muslim, diajarkan sejak kecil tentang kebersihan adalah sebuah keimanan, tapi implementasi tidak sedikitpun mencirikan keimanan sebagai seorang Muslim yang diajarkan sejak kecil. Kita dengan ringan tanpa merasa bersalah atau takut tidak beriman, membuang sampah dimana saja karena sifat ingin gampang dan tidak ribet dan egois ingin property kita bersih tanpa peduli bila property orang lain atau publik penuh dengan sampah yang kita buang. Banyak yang berfikiran, "tidak apa-apa kali cuman buang selembar tisue ke jalan". Bila hanya kita sendirian yang membuang selembar tisue mungkin tidak berpengaruh, tapi bagaimana bila jutaan penduduk Indonesia berprilaku sama membuang tisue ke jalan, hasilnya bisa kita lihat sendiri begitu "indahnya" negara kita dihiasi sampah dimana-mana. 


Mari kita bandingkan dengan negara yang berpenduduk non Muslim tapi semua penduduknya sangat disiplin menjaga kebersihan, sebut saja Jepang atau Singapura, silahkan buktikan saat jalan-jalan ke dua negara tersebut dijamin kita kesulitan menemukan sampah daripada menemukan tempat sampah. Kita yang skeptis akan nyeletuk "itu karena pemerintahnya peduli dengan kebersihan", eits...kita melupakan bahwa pemerintah hanya bagian terkecil dari komunitas sebuah negara, tapi penduduklah bagian terbesar dari komunitas negara, habit yang baik dan kedisiplinan seluruh warganya akan pentingnya menjaga kebersihan yang menjadikan Jepang atau Singapura menjadi contoh  negara dengan tingkat kebersihan dan keberhasilan mengelola sampah terbaik di dunia.


Padahal penduduk Jepang atau Singapura mungkin tidak pernah mengenal atau diajarkan tentang hadist Nabi Muhammad SAW tentang "Menjaga kebersihan adalah bagian dari sebuah Keimanan". Terbayang bila penduduk negara Jepang atau Singapura adalah Muslim, sepertinya Jepang atau Singapura bisa menjadi negara paling "Kinclong" karena semua penduduknya berlomba-lomba menjaga kebersihan karena tambah semangat dicatat oleh malaikat sebagai amal sholeh karena menjaga kebersihan.  


Menjaga kebersihan adalah sebuah contoh kecil dari implementasi keimanan yang hasinya luar biasa membedakan negara Indonesia berpenduduk Muslim dengan negara berpenduduk non Muslim seperti Jepang atau Singapura, belum lagi keimanan lain yang lebih besar seperti menjaga alam dari kerusakan, politik, ekonomi, moneter dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kepentingan publik  sudah diatur sedemikian lengkap dalam agama Islam, silahkan cek Al Quran apalagi Hadist yang banyak sekali jumlahnya mengenai tata kelola dan prilaku muslim yang sempurna senantiasa di hubungkan sebagai sebuah bentuk keimanan kepada Allah.


Masih ingat tulisan saya tentang Durian & Kolesterol? bahwa hukum alam (Sunatullah) bersifat pasti, maka bila sebuah komunitas masyarakat kembali kepada hukum Allah tidak perduli itu muslim atau non muslim dipastikan masyarakat tersebut peradabannya akan maju. Sebaliknya bila masyarakatnya meninggalkan sunatullah seperti penduduk Indonesia walaupun Muslm maka sulit Indonesia untuk maju dalam peradaban. 
MARI MULAI SEKARANG KITA KEMBALI IKUTI 
SUNATULLAH, dimulai dari hal kecil dari sekarang seperti MENJAGA KEBERSIHAN.


Wallahualam bishowab


Salam Semangat, Barokallah sukses untuk sahabat semua.


Budi Cahyadi

No comments:

Post a Comment

Entri Populer