Monday, November 14, 2011

SEPEDA KEHIDUPAN

Salah satu aktivitas yang saya sukai adalah bersepeda, sejak kecil sepeda adalah salah satu sahabat sejati yang menemani banyak aktivitas, saat kecil adalah sahabat bermain, masuk SMP menjadi alat transportasi ke sekolah berlanjut saat bekerja berlanjut dengan Bike To Work apalagi setelah berwirausaha seperti sekarang, saat senggang anytime saya bisa bersepeda. 


Selain salah satu olahraga terbaik untuk kesehatan, ada filosofi bersepeda yang sangat saya sukai karena sesuai dengan filosofi hidup kita. Coba perhatikan, sepeda akan berjalan bila kita mengayuh, semakin cepat kayuhan kita maka semakin cepat laju sepeda. Begitu pula sebaliknya saat kita berhenti mengayuh maka berhenti pula sepeda bahkan kita terjatuh bila saat berhenti, kaki kita tidak menginjak tanah. Saat mendapati jalan menanjak, kayuhan semakin berat dan energi diperlukan lebih untuk mengayuh, begitu pula saat mendapati jalan menurun, kayuhan semakin ringan, tapi hati-hati saat jalan menurun, walau energy yang diperlukan semakin kecil tapi bahaya justru saat jalan menurun bila kita tidak waspada atau perangkat rem sepeda dalam kondisi tidak baik, maka risiko kecelakaan sangat tinggi.


Filosofi pertama sepeda sama dengan ikhtiar hidup, kerja atau bisnis dalam meraih rizki Allah. Dalam tulisan saya yang berjudul Anak Ayam & Keimanan, saya sebutkan bahwa kunci membuka pintu rizki adalah IMAN, maka bolehlah saya ibaratkan sepeda adalah kunci, maka yang kita perlukan untuk meraih rizki bila kita telah memiliki sepeda (Iman/Kunci) adalah kayuhan bukan? Bila kita mulai mengayuh untuk bekerja atau bisnis, maka sesungguhnya kita telah bergerak meraih rizki Allah. Begitu pula bila kayuhan ikhtiar kita berhenti maka semakin sulit rizki kita raih bahkan banyak yang "mati" karena berhenti mengayuh ikhtiar hidup terlihat banyaknya pengangguran, stress dan kriminalitas.


Filosofi kedua, semakin kuat kita mengayuh sepeda maka semakin cepat pula tujuan kita tercapai, demikian pula semakin kuat kayuhan ikhtiar hidup, kerja atau bisnis kita, maka semakin cepat pula hasil berupa limpahan rizki Allah akan kita dapatkan. Demikian pula sebaliknya semakin lambat kita mengayuh, maka semakin lambat rizki kita dapatkan bahkan kita mungkin hanya akan kebagian sisa-sisa rizki karena pengayuh sepeda lain telah lebih cepat sampai tujuan yang sama dengan kita. Percayalah saat kita telah mengayuh sepeda kehidupan, kerja atau bisnis, Allah telah siapkan rizki sesuai kekuatan kayuhan kita.


Filosofi ketiga, saat mendapati jalan menanjak energy yang kita perlukan lebih untuk melewatinya. Jalan menanjak itulah yang disebut ujian yang akan kita hadapi dalam mengayuh hidup, kerja atau bisnis. Energy lebih yang kita keluarkan untuk melalui ujian disebut sabar, bila kita sabar dan lulus dalam melalui ujian jalan menanjak hidup, kerja atau bisnis maka niscaya kita akan mencapai puncak kesuksesan.


Filosofi keempatsaat telah mencapai puncak setelah melewati jalan menanjak, pasti kita akan mendapati jalan menurun. Energy yang kita perlukan hanya sedikit saat melewati jalan menurun, yang lebih diperlukan adalah kewaspadaan dan rem. Jalan menurun itulah yang disebut godaan yang akan kita hadapi dalam mengayuh hidup, kerja atau bisnis saat kita di puncak. Energy yang kita keluarkan untuk melalui godaan disebut syukurbila kita bersyukur atas segala nikmat atas kesuksesan lalu waspada dan mengerem  tidak tergoda kemaksiatan dan kesia-siaan dalam aktivitas hidup, kerja atau bisnis yang terlihat indah menggoga,  maka niscaya kita akan mencapai tujuan akhir bersepeda kita yaitu SURGA.


Selamat mengayuh sepeda kehidupan sabahatku semua, semoga menginspirasi.


Wallahualam bishowab

Salam Semangat Luar Biasa, Barokallah Sukses untuk Sahabat Semua


Budi Cahyadi

No comments:

Post a Comment

Entri Populer